Kamis, 30 Maret 2017

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Pertanian

Di Indonesia pertanian terbagi menjadi tiga macam yaitu pertanian lahan basah, pertanian lahan kering dan perkebunan.

Pertanian Lahan Basah

Dilakukan di lahan pertanian yang memiliki cadangan air cukup banyak. Bertempat di dataran rendah dengan jenis tanaman utamanya padi. Disebut juga pertanian sawah.
Sumber air utamanya air hujan dan irigasi. Sawah yang sumber airnya dari air hujan disebut sawah tadah hujan dan sawah yang airnya dari irigasi disebut sawah irigasi.
Sawah irigasi mendapat pasokan air secara teratur dari saluran irigasi, oleh karena itu bisa ditanami sampai tiga kali setahun. Sedangkan sawah tadah hujan hanya ditanami satu kali pada musim hujan. Tetapi ada juga yang memanfaatkan sawah tadah hujan pada musim kemarau untuk menanam palawija.

Pertanian Lahan Kering

Dilakukan di tempat yang cadangan airnya rendah atau hanya mengandalkan air hujan. Di Indonesia di sebut juga perladangan. Di Jawa Barat dan Kalimantan di sebut huma. Dikenal juga ada yang di sebut ladang berpindah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  • Berpindah-pindah tempat.
  • Sangat bergantung pada tanah hutan.
  • Hutan di babat setelah kering di bakar.
  • Alat-alat yang dipergunakan masih sederhana.
  • hanya ditanami musim hujan.

Perkebunan

Dilihat dari segi skala pengusahaannya perkebunan terbagi menjadi dua macam yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Perkebunan rakyat, ciri-cirinya adalah:
  • Lahan garapan sempit
  • Jumlah tenaga kerja sedikit
  • Peralatan sederhana
  • Modal kecil
  • Produksi kecil
Perkebunan besar ciri-cirinya adalah:
  • Lahan garapan luas
  • Jumlah tenaga kerja banyak dan sudah ada spesifikasi tenaga kerja
  • Peralatan modern menggunakan teknologi maju
  • Modal besar
  • Produksi besar dan ada orientasi ekspor

Mata Pencaharian Penduduk NonPertanian

Mata pencaharian penduduk indonesia di bidang non pertanian antara lain:

Industri

Dalam pengertian luas yang dimaksud dengan industri ialah semua kegiatan manusia yang bersifat produltif dan komersial. Sedangkan dalam pengertian sempit yang dimaksud dengan industri ialah semua usaha pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau menjadi barang jadi.
Terdapat tiga faktor yang mendukung industri di Indonesia, yaitu : potensi sumber daya alam yang cukup baik, jumlah penduduk yang banyak, dan letak geografis yang menguntungkan.
Pengelompokkan industri di Indonesia dibagi empat macam, yaitu : aneka industri dan kerajinan, logam dan elektronika, kimia serta sandang dan tekstil.
Berdasarkan luas dan kompleksnya kegiatan, industri terbagi menjadi : industri besar dan industri kecil. Berdasarkan kebutuhan bahan mentah, indudtri terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: industri berat dan industri ringan. Berdasarkan sifat perolehan bahan mentahnya, industri terbagi menjadi industri primer dan industri sekunder.
Industri primer adalah industri yang memgolah bahan mentah sedangkan industri sekunder adalah industri yang mengolah lebih lanjut barang yang sudah dihasilkan oleh industri lain.
Berdasarkan daya serap tenaga kerja, industri terbagi manjadi:
  • Industri besar; yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja di atas 200 orang.
  • Industri menengah; yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja 50 sampai. 200 orang.
  • Industri kecil; yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang.
Berdasarkan perbandingan antara jumlah tenaga kerja dengan modal yang digunakan, industri terbagi menjadi: industri padat modal dan industri padat karya.

Perdagangan

Perdagangan dapat diartikan sebagai pertukaran barang dan/atau jasa, baik antar individu maupun antar kelompok masyarakat. Tetapi juga dapat diartikan sebagai aktivitas jual beli antara penjual dengan pembeli dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Berdasarkan jarak geografis, perdagangan terbagi menjadi : perdagangan lokal, perdagangan interregional dan perdaganga internasional.
Manfaat perdagangan antara lain.
  • Mengaktifkan pertukaran barang.
  • Meningkatkan penghasilan.
  • Memperluas lapangan kerja.
  • Memenuhi kebutuhan berbagai jenis barang dan jasa secara merata.